KIMIA SMK

Daftar Blog Saya: Kimiatomesemka, Kimiatomeemkaku, so-soal

Senin, 07 Desember 2009

16. PEMISAHAN DAN ANALISIS CAMPURAN *****KIMIATOM****

 16.1 Memisahkan Zat dari Campuran
         Indikator :
- Campuran homogen dan heterogen dibedakan berdasarkan sifatnya
- Cara pemisahan zat dari campuran dijelaskan berdasarkan perbedaan prinsip kerja
RINGKASAN MATERI
A. Campuran 
Campuran adalah materi yang terdiri dari beberapa zat yang berbeda dan setiap zat penyusun masih tetap mempunyai sifat-sifat zat asalnya  Sifat-sifat campuran sebagai berikut :
1)   terdiri dua macam zat atau lebih
2)   perbandingan jumlah setiap zat dalam suatu campuran bervariasi
3)   tiap-tiap zat penyusun tetap memilki seperangkat sifat-sifatnya yang khas
4)   campuran dapat heterogen atau homogen . Campuran homogen disebut larutan
5)   campuran dapat dipisahkan atas komponen-komponennya secara fisis

Contoh :
Air garam merupakan campuran air dan garam
Sifat-sifat campuran air garam sebagai berikut:
  Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih, air garam terdiri dari air dan garam.
  Mempunyai sifat asal, sifat rasa asin pada air garam tidak hilang
  Tidak mempunyai komposisi tetap, larutan garam dapat dibuat dengan berbagai macam perbandingan antara air dan garam
  Komponen-komponen dapat dipisahkan secara fisis, garam dapat dipisahkan dari air garam dengan penguapan (pengristalan).
Campuran dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut:
o  Campuran homogen (disebut juga larutan), komponen-komponen penyusun bercampur secara merata , tidak memiliki bidang batas antara zat penyusunnya, dan mempunyai sifat yang sama di seluruh bagian .contoh: udara dan air gula
o  Campuran heterogen, komponen-komponen penyusun campuran tidak mengalami perubahan sehingga dengan mudah dapat dilihat atau dibedakan. Contoh: tepung beras dan air, minyak dengan air, dan pasir dengan kapur.
B. Pemisahan Campuran
Pemisahan campuran suatu zat dapat dulakukan dengan cara:

1. Destilasi adalah merupakan suatu proses pemurnian untuk suatu senyawa cair yang didahului
dengan penguapan senyawa cair dengan cara memanaskannya atau memisahkan suatu zat dari campuran berdasarkan perbedaan titik didih. Contoh: memisahkan air murni dari air laut, penyulingan minyak kayu putih, penyulingan minyak bumi, memisahkan alkohol dari campurannya dengan air, memisahkan air dari air teh.
2. Kromatografi adalah cara pemisahan campuran didasarkan perbedaan migrasi dan distribusi
senyawa atau ion-ion tersebut di dalam dua fase yang berbeda (fase gerak dan fase diam). Kromatografi dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu zat sampel, menentukan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu zat sampel dengan menghitung harga Rf tiap komponen, menentukan kemurnian zat sampel, memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu zat.
3. Sublimasi adalah proses perubahan zat dari fase padat langsung menjadi uap dan uap yang
dihasilkan dikondensasi langsung menjadi padat tanpa melewati fase cair. Contoh: memurnikan kapur barus (naftalena) kotor, memurnikan iodium kotor
4. Ekstraksi adalah distribusi suatu zat terlarut (solut) di antara dua fase cair yang tidak saling
bercampur. Contoh: memisahkan dua zat pelarut yang tidak bercampur(campuran air dan minyak)
5. Rekristalisasi adalah cara pemurnian zat padat dari campuran atau pengotornya dengan cara mengkristalisasikan kembali setelah dilarutkan dalam pelarut yang cocok. Contoh: memurnikan garam dapur.
6.2. Menentukan kadar suatu unsur / senyawa secara gravimetri, volumetri dan standar lainnya
       Indikator :
-  Penentukan kadar unsur atau senyawa secara gravimetri dijelaskan  berdasarkan metode perbandingan
-  Penentukan kadar suatu senyawa dalam contoh perdagangan secara volumetri dijelaskan  berdasarkan pengukuran volume
RINGKASAN MATERI
Penentuan kadar suatu unsur atau senyawa dapat dilakukan dengan cara gravimetri dan volumetri. Analisis gravimetri adalah analisis yang didasarkan pengukuran berat dalam analisisnya. Analisis volumetri adalah analisis yang didasarkan pada pengukuran volum dalam pelaksanaan analisisnya. Berdasarkan fase zat yang akan dianalisis terbagi menjadi gasometri dan titrimetri.
A. Analisis gravimetri
B. Analisis volumetri
 A. Analisis gravimetri
Gravimetri merupakan analisis kuantitatif yang menggunakan massa (berat) sebagai langkah utama dalam melaksanakan analisanya
Cara gravimetri :
  1. Penguapan
  2. Elektrolisis
  3. Pengendapan
a. Gravimetri cara penguapan :
Untuk menentukan kadar air (air kristal atau air yang berada dalam suatu spesies)
b. Gravimetri elektrolisis :
Zat yang dianalisis ditempatkan di dalam sel elektrolisis , setelahdilakukan elektrolisis , maka logam yang mengendap pada katoda selanjutnya dapat ditimbang
c. Gravimetri metode pengendapan :
Menggunakan pereaksi yang kan menghasilkan endapan dengan zat yang akan dianalsis , sehingga mudah untuk dipisahkan dengan cara penyaringan. Misalnya:
Misalnya : Ag+ diendapkan sebagai AgCl; ion besi (Fe3+) diendapkan sebagai Fe(OH)3 yang setelah dipisahkan dipijarkan dan ditimbang sebagai Fe2O3
Syarat-syarat umum gravimetri pengendapan :
- Kelarutan endapan harus kecil
- Endapan mudah disaring
- Harus dapat diubah menjadi senyawa murni dengan susunan kimia yang tepat
o   Langkah-langkah analisis gravimetri:
1.    Cuplikan ditimbang dan dilarutkan
2.    Ditambahkan pereaksi agar terjadi endapan
3.    Proses pemisahan/penyaringan endapan
4.    Mencuci endapan dan mengeringkan
5.    Mengabukan kertas saring dan memijarkan endapan
6.    Menimbang sampai mendapatkan berat konstan
Perhitungan stoikiometrik :
          Berat suatu komponen dari pemijaran endapan dihitung menurut metode perbandingan , yaitu dengan menggunakan faktor kimia atau faktor gravimetri
          Faktor Gravimetri :
 Senyawa yang dihitung               Senyawa yang dcari                               Faktor
CuO                                 Cu                        Cu/CuO
       Mg2P2O                             P                         2P/Mg2P2O7   
  BaSO4                              Ba                        Ba/BaSO4
o   Alat-alat gravimetri:
·         Cawan krus porselin dan desikator
Penentuan kadar statu unsur atau senyawa :
o   Misalnya: cuplikan terdiri atas zat A, B, C yang beratnya x gram. Dicari dan ditentukan berat zat C, misalnya y gram , maka  :                                          y 



  Kadar zat Cdalam cuplikan = ___  = 100 %
                                      x
                                  berat senyawa   
Kadar senyawa =   ------------------------- x 100 %
                              berat mineral
Contoh :
1.    Berat cuplikan yang mengandung CuO  adalah  8,1 gram,  jika berat Cu dalam cuplikan tersebut 0,9 gram tentukan kadar Cu dalam cuplikan tersebut!
Penyelesaian : Menggunakan faktor gravimetri : Cu/CuO
                                             berat Cu                            0,9
                        Kadar Cu dalam cuplikan = -----------------------x 100 %  = ----------- x 100 % = 11 %
                                 berat CuO                          0,81

2.    Sampel yang mengandung Mg2P2O7 beratnya 20 gram, tentukan kadar P dalam sampel tersebut! (Ar-Mg =24 , P=31;O=16)
Penyelesaian : menggunakan faktor gravimetri 2P/Mg2P2O7
                                            2P                                  2.31                       62
Kadar P dalam senyawa = ------------------ x 100 % = ---------------- x 100 % = -------------x 100 % = 27.9 %
                                Mg2P2O7                    222                          222
3.     Suatu mineral beratnya 30 kg mengandung senyawa Fe2O3 sebesar 21 kg.Tentukan kadar Fe2O3 dalam mineral tersebut!
Penyelesaian :
                           berat Fe2O3                     21
Kadar Fe2O3 = --------------------- x 100 % = ------------ x 100 % = 70 %
                    berat mineral                  31

v  Analisis volumetri
o   Volumetri merupakan analisa yang didasarkan pada pengukuran volume
o   Analisis volumetri dapat dilakukansecara titrasi (titrimetri).
o   Titrasi adalah volumetri dalam larutan baku yang duperlukan untuk bereaksi sempurna dengan sevolume tepat atau sejumlah berat zat yang akan ditentukan.
o   Analisis volumetri didasarkan pada reaksi kimia yang terjadi.
o   Misalnya zat X direaksikan dengan sejumlah zat Y menghasilkan suatu produk:
o   X  +  Y     --------->            produk
o   X adalah titran (penitrasi) , cairan yang dialirkan dalam buret.
o   Y adalah titrat ( zat yang dititrasi), larutan pada wadah yang digunakan dalam titrasi seperti labu erlemeyer.
o   Keadaan ketika terjadi kesetaraan antara zat yang dititrasi dan zat penitrasi disebut titik ekivalensi (titik akhir titrasi teoritis), sedangkan titik akhit titrasi adalah keadaan saat titrasi dihentikan yang ditandaio dengan perubahan warna indikator yang digunakan.
o   Bahan dan alat:
·         Larutan baku adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti
·         Pipet gondok disebut pipet volume
·         Buret adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dengan variasi volume. Buret merupakan alat yang biasa digunakan dalam titrasi.
                   Contoh penentuan kadar asam cuka perdagangan :
Diambil 10 mL cuka perdagangan kemudian diencerkan dengan aquades sampai volume 200 mL. Dari larutan encer tersebut diambil 10 mL, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M dengan indikator PP. Titik akhir titrasi tercapai pada saat volume NaOH 25,4 mL. Berapa persen kadar cuka tersebut , bila kadar cuka murni 17,4 M.
Penyelesaian :
Reaksi: CH3COOH (aq) + NaOH (aq)   ----------->   CH3COONa (aq) + H2O (l)
NaOH terpakai pada titrasi = 0,1 mol.L-1 x 0,0254 L
                                                       = 0,00254 mol
Berdasarkan persamaan reaksinya CH3COOH yang ada dalam 10 mL larutan cuka yang telah diencerkan = 0,00254 mol.
Jadi asam cuka yang ada pada cuka sebelum diencerkan adalah
    200
= --------- x 0,00254 mol = 0,0508 mol
     10
Kadar cuka perdagangan = 0,0508 mol/0,001 L
                                     = 5,08 mol.L-1
                                     = 5,08 M
                                                            5,05
Kadar cuka dalam persen =------------ = 29,19 %
                                             17,4