11.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon yang membentuk senyawa hidrokarbon
Indikator :
- - Sifat-sifat istimewa atom karbon dijelaskan berdasarkan konfigurasi elektron
- - Senyawa hidrokarbon digolongkan berdasarkan jenis ikatan antar atom karbon atau bentuk rantai karbon
II.
a. Kekhasan atom karbon dan senyawa hidrokarbon.
a)
Dapat membentuk empat
(4) buah ikatan kovalen
b)
Dapat membentuk senyawa
yang stabil
c)
Dapat membentuk rantai
karbon lurus dan bercabang
d)
Dapat membentuk ikatan
tunggal dan ikatan rangkap
KEDUDUKAN ATOM KARBON DALAM RANTAI KARBON
Ada empat macam :
a) Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang terikat oleh satu atom karbon
yang lain
b) Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang terikat oleh dua atom karbon
yang lain
c) Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang terikat oleh tiga atom karbon
yang lain
d) Atom karbon kearterner, yaitu atom karbon yang terikat oleh empat atom
carbon yang lain
b.
Pengelompokan senyawa
hidrokarbon
Disebut Hidrokarbon : mengandung unsur C dan H
Terdiri dari :
1. Alkana (CnH2n+2)
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)
Atau :
1. Hirokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada ranai
karbonnya semua berikatan tungggal, di sebut juga sebagai alkana.
2. Hidrokarbon tak jenuh
yaitu hidro karbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua (
alkena ) dan rangkap tiga ( Alkuna).
c.
Tata nama senyawa
hidrokarbon
Tata nama alkana
- • Rantai tidak bercabang (lurus)
- • Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih, maka nama alkana diberi awalan n(normal)
•
Jika rantai karbon
bercabang, maka:
a. tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang
dari ujung satu ke ujung lain. Rantai induk diberi nama alkana
b. Penomoran.Berikan nomor pada rantai induk dari ujung
terdekat cabang
c. Tentukan
cabang yaitu atom C yang terikat pada rantai induk.Cabang merupakan gugus alkil
dan beri nama alkil sesuai struktur alkilnya
Urutan penulisan nama alkana :
Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang
dari ujung satu ke ujung lain. Rantai induk diberi
nama alkana.
CH3 - CH2 CH2 CH CH3 CH3 CH CH
CH2 CH3
2- metal
pentane 2,3 – dimetil pentana
Urutan penulisan nama alkena:
•
Tentukan rantai induk
(rantai karbon) terpanjang yang melewati ikatan rangkap dua, berilah nama
alkena sesuai jumlah atom C
•
Penomoran dimulai dari
ujung rantai induk yang terdekat dengan ikatan rangkap
•
Jika terdapat cabang
berilah nama alkil
CH3 CH2 CH2 CH CH 1 pentuna
CH C CH2 CH2 CH3 2- metil 1 pentena
CH3
Urutan tatanama
alkuna:
•
Tatanama
alkuna menurut IUPAC :
-
Tentukan rantai induk yaitu rantai atom C terpanjang dan diberi nama sesuai
jumlah atom C pada rantai induk.
- Penomoran dari ujung rantai induk yang terdekat dengan
ikatan rangkap tiga
- Jika terdapat
cabang diberi nama sejumlah atom C pada cabang itu
CH3 CH2 CH2 CH2 C CH
1 heksuna
CH C
CH CH2 CH3 3- metil 1 pentuna
CH
d.
Sifat fisika senyawa
hidrokarbon
Sifat fisika alkana:
·
C1 – C4 : pada t dan p
normal adalah gas
·
C4 – C17 : pada t dan p
normal adalah cair
·
C18 : pada t dan p
normal adalah padat
·
Titik didih makin
tinggi : terhadap penambahan unsur C
·
Jumlah atom C sama :
yang bercabang mempunyai TD rendah
·
Kelarutan : mudah larut
dalam pelarut non polar
·
BJ naik dengan
penambahan jumlah unsur
Sifat fisika alkena:
·
Sifat-sifat : gas tak
berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi
3 – 34 %)
·
Pada suhu kamar, tiga
suku pertama adalah gas, suku-suku berikutnya adalah cair dan suku-suku tinggi
berbentuk padat,tidak dapat bercampur dengan air karena kerapatan lebih kecil
dari pada air.
·
Dapat menyala dengan
nyala yang berjelaga karena kadar karbon lebih tinggi dari pada alkana yang
jumlah atom karbonnya sama.
Sifat fisika alkuna:
·
semakin tinggi suku
alkuna titik didih semakin besar
·
pada suhu kamar tiga
suku pertama berwujud gas,suku berikutnya berwujud cairsedangkan pada suku yang
tinggi berwujud padat.
·
Suatu gas, tak
berwarna, baunya khas
e.
Isomer senyawa
hidrokarbon
Isomerisasi
ialah suatu peristiwa senyawa-senyawa yang rumus kimianya sama,tetapi rumus
strukturnya berbeda (maka sifatnyapun berbeda).
1.Isomer senyawa alkana : mulaiterdapat pada suku ke empat, yaitu butana
mempunyai 2 isomer yaitu n-butana dan 2-metil propana (iso butana)
!
CH3 CH2 CH3
2. Isomer
senyawa alkena : mulai terdapat pada suku ke empat, yaitu butena
CH2 CH CH2 CH3 CH3
!
CH2 C
CH3
CH3 CH
CH CH3
3. Isomer
senyawa alkuna : mulai terdapat pada suku ke empat, yaitu butuna
CH C CH2 CH3
CH3 C
C CH3
f.
Reaksi
kimia pada senyawa hidrokarbon
Alkana :
1. reaksi oksidasi sempurna menghasilkan gas karbon dioksida dan air
4CH3 +
7O2 ----- 4CO2 +
6H2O
2. pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO atau C
4CH3 +
5O2 ------ 4CO +
6H2O
3. disubstitusi oleh Cl2 dan Br2 dengan bantuan sinar matahari sebagai
katalis, contoh: kloroform (CHCl3)
2CH4 +
6Cl2 -------
2CHCl3 + 6HCl
Alkena :
Reaksi adisi
oleh hidrogen membentuk alkana: etena menjadi etana
CH2 CH2 +
H2 ----- CH3 CH3
Etena etana
Alkuna :
Reaksi adisi
oleh hidrogen membentuk alkena kemudian alkana : etuna menjadi atena menjadi
etana
Reaksi hidrasi
(pengikatan molekul air) : etuna (asetilin) mengikat molekul air membentuk
vinil alkohol dengan bantuan katalisator garam mercuri, vinil alkohol tidak
stabil kemudian membentuk etanal, etanal direduksi menjadi etanol dan kemudian
dioksidasi menjadi asam asetat
Reaksi
polimerisasi , etuna dengan HCl membentuk polivinil klorida (PVC)
11.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon dan turunannya
Indikator :- - Senyawa hidrokarbon dikelompokkan berdasarkan gugus fungsional
- Gugus funsi pada kelompok senyawa turunan hidrokarbon diturunkan dari golongan alkana
Senyawa Turunan Alkana
Senyawa hidrokarbon merupakan
induk dari semua senyawa organik.
Golongan senyawa hidrokarbon
terbentuk dari atom C dan H
Sedangkan golongan turunan
senyawa alkana melibatkan atom C , H, dan O. Senyawa turunan alkana adalah
senyawa yang dapat dianggap berasal dari alkana dimana satu atau lebih atom H
diganti oleh atom atau gugus lain sehingga membentuk senyawa lain.
Alkana à CnH2n+2
CnH2n+1 – H
R - H à
diganti gugus lain
Gugus pengganti itu menjadi
bagian yang reaktif dalam molekul dan memberi sifat khas pada senyawa yang
bersangkutan . Oleh karena itu dinamakan gugus fungsi.
Senyawa-senyawa dengan gugus
fungsi yang sama menunjukkan kemiripan sifat. Jenis ikatan karbon-karbon juga
ianggap sebagai gugus fungsi, karena jenis ikatan dalam suatu senyawa sangat
mempengaruhi sifat-sifat atau reaksi-reaksi senyawa tersebut.
Penggolongan senyawa turunan
alkana berdasarkan gugus fungsi:
Gugus
|
Golongan
|
Rumus Umum
|
Contoh senyawa
|
Nama Senyawa
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
- OH
|
Alkanol
(Alkohol)
|
R - OH
|
CH3 - OH
|
Metanol (Metil alkohol)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
- o -
|
Alkoksi alkana (eter)
|
R – O – R’
|
CH3-O-CH3
|
Metoksi metana (dimetil
eter)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
O
|
Alkanal (Alehid)
|
O
R-C - H
|
O
CH3-C-CH3
|
Etanal ( asetaldehid)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Asam alkanoat (asam
karboksilat)
|
O
|
O
|
Asam etanoat (asam asetat)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
O
|
Alkil lkanoat (ester)
|
O
|
O
|
Metil etanoat (metil
asetat)
|
Keisomeran:
Senyawa – senyawa yang
mempunyai rumus molekul yang sama di sebut Isomer.
Keisomeran gugus fungsi :
Mempunyai rumus molekul yang sama, namun berbeda gugus
fungsi. Terdapat 3 pasangan Homolog yang mempunyai rumus yang sama yaitu :
1). Alkohol dengan Alkoksialkana mempunyai rumus umum
CnH2n+2O
2). Alkanal dengan Alkanol, mempunyai rumus umum CnH2nO
3). Asam Alkanoat dengan Alkil alkanoat, mempunyai rumus
umum CnH2nO2
Beberapa golongan senyawa
turunan alkana yang akan dibahas berikut ini.
1.
Haloalkana
- Senyawa alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon
baik jenuh maupun tak jenuh yang satu unsur H-nya atau lebih digantikan oleh
unsur halogen (X = Br, Cl. I)
- Alkil halida = haloalkana = RX struktur primer, sekunder, tersier
- Aril halida = ArX = senyawa halogen organik
aromatik
Sifat fisika Alkil Halida :
- Mempunyai TD lebih tinggi dari pada TD Alkana dengan jumlah unsur C
yang sama.
- Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut
organik tertentu.
- Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih
berat dari pada air.
PENGGUNAAN ALKIL HALIDA :
- Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol,
disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh).
- Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak,
alat pemadam kebakaran (Pyrene, TD rendah 77oC, uapnya berat.
- Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es,
alat “air conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida,
dsb. Alkohol dan Eter
2. Alkohol
a. Jenis-jenis Alkohol
Berdasarkan jenis atom karbon yang mengikat gugus OH,
alkohol dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.
Dalam alkohol primer, gugus OH terikat pada atom karbon primer, dan seterusnya.
b. Tata Nama Alkohol
Nama IUPAC alkohol diturunkan dari nama alkana yang
sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi ol.
CH3- CH2- CH2- OH 1-Propanol
Selain nama IUPAC, alkohol sederhana juga
mempunyai nama lazim, yaitu alkil alkohol.
CH3- CH2- OH etil alkohol
c. Sifat-sifat Alkohol
o Sifat Fisis
Alkohol mempumyai titik cair dan titik didih yang relatif
tinggi. Pada suhu kamar, alkohol suku rendah berbentuk cairan , suku sedang
berupa cairan kental, sedangkan suku tinggi berbentuk padatan
o Sifat Kimia
Gugus OH merupakan gugus yag cukup reaktif sehingga
alkohol mudah terlibat dalam berbagai jenis reaksi. Reaksi dengan logam aktif
misalnya logam natrium dan kalium membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Alkohol
sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Jika
alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi (melepas
molekul air) membentuk eter atau alkena.
d. Kegunaan Alkohol dalam
kehidupan sehari-hari
- pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil).
- bahan bakar otomotif. Ethanol dan methanol dapat
dibuat untuk membakar lebih bersih dibanding gasoline atau disel.
- antifreeze pada radiator.
- untuk menambah penampilan Mesin pembakaran
dalam, methanol dapat disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger.
Ini akan mendinginkan masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya
udara yang lebih padat.
- Gasohol (90% bensin + 10% alkohol) sebagai bahan
bakar
3. Eter
a. Tata Nama Eter
Nama lazim dari eter adalah alkil alkil eter, yaitu nama
kedua gugus alkil diikuti kata eter ( dalam tiga kata yang terpisah ).
CH3- CH2- O - CH3 Metil etil eter
Nama IUPAC adalah alkoksialkana. Dalam hal ini eter
dianggap sebgai turunan alkana yang satu atom H alkana diganti oleh gugus
alkoksi ( -OR ).
CH3-CH2-O-CH3 metoksietana
b. Sifat-sifat Eter
o Sifat Fisis
Titik cair dan titik didih eter jauh lebih rendah
daripada alkohol. Demikian juga dalam hal kelarutan, eter lebih besar sukar
larut dalam air daripada alkohol. Pada umumnya eter tidak bercampur dengan air.
Pada suhu kamar, kelarutan etil eter dalam air hanya 1,5 %. Hal ini terjadi
karena molekul eter kurang polar.
o Sifat Kimia
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap
air. Eter tidak beraksi dengan logam natrium. Eter terurai oleh asam halida,
terutama oleh HI.
c. Kegunaan Eter dalam kehidupan sehari-hari
Eter yang terpenting adalah etil eter yang dalam kehidupan
sehair-hari maupun dalam perdagangan disebut eter. Kegunaan utama eter adalah
sebagai pelarut dan obat bius (anestesi) pada operasi. Etil eter adalah obat
bius yang diberikan melalui pernapasan, seperti halnya kloroform atau
siklopropana.
C. Aldehida dan Keton
4. Aldehida
l Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus
karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen.
l
Aldehid berasal dari “ alkohol
dehidrogenatum “ (cara sintesisnya).
a. sifat-sifat
- Sifat-sifat
kimia aldehid dan keton umumnya serupa, hanya berbeda dalam derajatnya. Unsur C
kecil larut dalam air (berkurang + C).
Merupakan
senyawa polar, TD aldehid > senyawa non polar
- Sifat fisika formaldehid : suatu gas yang baunya sangat merangsang
Akrolein == propanal == CH2=CH-CHO : cairan, baunya tajam, sangat reaktif.
b. Penggunaan Aldehida
Formaldehida merupakan aldehida yang paling banyak
diproduksi dan mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai berikut.
o Untuk membuat formalin, yaitu larutan 40 % formaldehida
dalam air. Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi dan juga
mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh untuk mengawetkan makanan.
o Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik
yang tidak meleleh pada pemanasan ).
5. Keton
a. Tata Nama Keton
Nama alkanon diturunkan dari nama alkana yang sesuai
dengan mengganti akhiran a menjadi on.
Nama lazim keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus
alkil disebut secara terpisah kemudian diakhiri dengan kata keton.
CH3-CO-C2H5 metil
etil keton
CH3-CO-CH3 dimetil keton
b. Sifat-sifat Keton
o Oksidasi
Keton adalah reduktor yang lebih lemah daripada aldehida.
Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi Tollens dan Fehling tidak dapat
mengoksidasi keton. Oleh karena itu aldehida dan keton dapat dibedakan dengan
menggunakan peraksi-peraksi tersebut.
o Reduksi ( Adisi Hidrogen )
Reduksi keton menghasilkan alkohol primer.
c. Penggunaan Keton
Keton yang paling banyak penggunaannya adalah propanon
yang dalam dunia perdangan dan kehidupan sehari-hari disebut aseton. Kegunaan
utana aseton adalah sebagai pelarut untuk lilin, plastik, dan sirlak. Juga
sebgai pelarut untuk selulosa asetat dalam memproduksi rayon. Dalam kehidupan
sehari-hari, kaum wanita menggunakan aseton untuk mebersihkan pewarna kuku.
Beberapa keton siklik merupakan bahan untuk membuat parfum karena berbau harum.
D. Asam Karboksilat dan Ester
6. Asam Karboksilat
a. Tata Nama Alkanoat
Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang
sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi oat dan memberi awalan asam. Misalnya
alkana menjadi asam alkanoat.
CH3-CH-CH2-COOH
|
CH3
asam 3-metilbutanoat
Nama lazim asam karboksilat. Misalnya asam metanoat nama
lazimnya adalah asam format.
b. Beberapa Asam Karboksilat dalam Kehidupan Sehari-hari
Asam format banyak digunakan dalam industri tekstil,
penyamakan kulit, dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah
pohon karet). Asam asetat adalah asam yang terdapat dalam cuka makanan. Kadar
asam asetat yang terdapat dalam cuka makanan sekitar 20-25 %.
7. Ester
a. Tata Nama Ester
Ester turunan alkana diberi nama alkil alkanoat. Yang
disebut alkil pada nama itu adalah gugus karbon yang terikat pada atom O (
gugus R' ), sedangkan alkanoat adalah gugus R-COOH-. Atom C gugus fungsi masuk
ke dalam bagian alkanoat.
b. Pembuatan Ester
Ester dapat dibuat dari asam karboksilat dan alkohol
dengan pengaruh asam sulfat pekat. Reaksi ini disebut reaksi pengesteran
(esterifikasi) dan merupakan reaksi kesetimbangan.
c. Beberapa Jenis Ester dan Penggunaannya
Ester mempunyai aroma yang sedap banyak di antaranya
terdapat pada bunga atau buah-buahan sehingga disebut ester buah-buahan. Lilin
(wax, bukan lilin parafin) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang
dengan alkohol berantai panjang. Salah satu golongan ester yang banyak terdapat
di alam adalah lemak (fat). Beberapa contoh lemak dan minyak adalah lemak sapi,
minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak kelapa.
d. Sifat-sifat Ester
o Hidrolisis
Ester dapat terhidolisis dengan pengaruh asam membentuk
alkohol dan asam karboksilat. Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dan
pengesteran. Hidrolisis lemak atau minyak menghasilkan gliserol dan asam-asam
lemak. Contoh hidrolisis gliseril tristearat menghasilkan gliserol dan asam
stearat.
o Penyabunan
Reaksi ester (khususnya lemak dan minyak) dengan suatu
basa kuat seperti NaOH atau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu reaksinya
disebut reaksi penyabunan (saponifikasi). Pada pembuatan sabun juga terbentuk
gliserol sebagai hasil sampingan.
8. BENZEN =C6H6- Senyawa aromatis yang paling sederhana
- Berasal dari batu bara dan minyak bumi
- Sifat fisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut dalam
kebanyakan pelarut organik, mudah terbakar dengan nyala yang berjelaga dan
berwarna (karena kadar C tinggi)
Pembuatan :
- dulu dari sulingan bertingkat ter batu bara,
sekarang dari sulingan bertingkat minyak bumi
Pengunaan Benzen :
-Dahulu sebagai bahan bakar motor
- Pelarut untuk banyak zat
-Sintesis : stirena, fenol, nilon, anilin,
isopropil benzen, detergen, insektisida, anhidrida asam maleat, dsb
Sifat kimia benzen :
a. Halogenesi →
Benzena bereaksi langsung dengan halogen dengan katalisator besi ( III ) halida
b. Nitrasi → Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalisator asam sulfat
pekat membentuk nitrobenzena
c. Sulfonasi →
Terjadi apabila benzena di panaskan dengan asam sulfat pekat
d. Alkilasi → Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan alkil
halida dengan katalisator aluminium kloroda ( AlCl3 )
11.3 Mendeskripsikan kegunaan senyawa hidrokarbon dan turunannya dalam kehidupan
manusia
Indikator :- Senyawa hidrokarbon dan turunannya dijelaskan berdasarkan kegunaan dalam kehidupan manusia
- Pengolahan minyak bumi dijelaskan berdasarkan dampak yang ditimbulkannya
1. Alcohol
:
a)
methanol
Disebut juga spirtus kayu karena dulu dibuat dari
destilasi kering serbuk kayu (serbuk gergaji) sekarang dengan mereaksikan gas
CO dengan H2 menggunakan katalisator ZnO dan Cr2O3
pada suhu 450 ̊C, tekanan 200 atm. Metanol berupa cair, tidak berwarna, berbau
seperti alcohol biasa,bersifat racun, memabukkan dapat menimbulkan kebutaan,
bahkan kematian. Metanol dapat digunakan sebagai pelarut , untuk membuat
pernis, untuk membuat formalin.
b)
Etanol
Merupakan suatu cairan dengan aroma harum yang
dihasilkan secara alamiah dari fermentasi menggunakan ragi atau mikriorganisma
lain . Etanol digunakan dalam
minuman beralkohol, sebagai pelarut dan pembuatan bahan-bahan kimia lain. Etanol yang dibuat di Industri petrokimia bukan
alkohol tersebut di atas. Akan tetapi merupakan etanol yang dibuat secara
sintetis. Etanol dapat dioksidasi menjadi asetaldehid dan asam cuka. Produk lain dari etanol meliputi butadiena
digunakan dalam pembuatan karet sintetis. Etanol dicampur dengan bensin digunakan
sebagai bahan bakar mobil yang disebut gasohol.
2. Parfumery
parfum
adalah senyawa aromatis yang mempunyai bau yang khas yang berasal dari ekstrak
tumbuh-tumbuhan baik batang, daun, maupun bunga, dan ekstrak buah-buahan.
Senyawa aromatis hidrokarbon dikenal dengan nama
umum senyawa benzen dan turunannya. Senyawa-senyawa turunan benzen banyak
dijumpai di alam contoh:Benzaldehid (aroma Cherry)
Pewangi telah dikenal dari zaman dahulu, seperti digunakan di Mesir, Arab, Cina dan negara-nagara lainnya. Bahan pewangi yang diperoleh dengan cara destilasi uap dapat diperoleh dari minyak sereh, daun nilam, cengkeh, maupun kulit kayu manis. Bahan pewangi dalam bentuk parfum tidak hanya digunakan untuk bahan pewangi saja, tetapi dapat digunakan untuk menetralisir keracunan makanan oleh bakteri tertentu seperti dilakukan oleh orang-orang India dalam menggunakan parfum “tambul” yang terbuat dari rempah-rempah
Aroma buah-buahan disebabkan oleh berbagai senyawa ester yang bersifat volatile. Proses timbulnya aroma ini pada bahan yang berbeda tidak sama. Pada buah-buahan, produksi senyawa aroma ini meningkat ketika mendekati masa klimakterik
Berpuluh-puluh tahun yang lalu telah berhasil disintesis senyawa-senyawa yang digunakan untuk menimbulkan aroma. Umumnya yang digunakan adalah senyawa-senyawa ester yang dalam jumlah yang sangat kecil telah dapat memberikan aroma yang sangat baik. Senyawa-senyawa ester tertentu (flavormatik) mempunyai aroma menyerupai aroma pisang, panilin memberikan aroma serupa dengan ekstrak vanili dan amil kaproat mempunyai aroma apel dan nenas
Pewangi telah dikenal dari zaman dahulu, seperti digunakan di Mesir, Arab, Cina dan negara-nagara lainnya. Bahan pewangi yang diperoleh dengan cara destilasi uap dapat diperoleh dari minyak sereh, daun nilam, cengkeh, maupun kulit kayu manis. Bahan pewangi dalam bentuk parfum tidak hanya digunakan untuk bahan pewangi saja, tetapi dapat digunakan untuk menetralisir keracunan makanan oleh bakteri tertentu seperti dilakukan oleh orang-orang India dalam menggunakan parfum “tambul” yang terbuat dari rempah-rempah
Aroma buah-buahan disebabkan oleh berbagai senyawa ester yang bersifat volatile. Proses timbulnya aroma ini pada bahan yang berbeda tidak sama. Pada buah-buahan, produksi senyawa aroma ini meningkat ketika mendekati masa klimakterik
Berpuluh-puluh tahun yang lalu telah berhasil disintesis senyawa-senyawa yang digunakan untuk menimbulkan aroma. Umumnya yang digunakan adalah senyawa-senyawa ester yang dalam jumlah yang sangat kecil telah dapat memberikan aroma yang sangat baik. Senyawa-senyawa ester tertentu (flavormatik) mempunyai aroma menyerupai aroma pisang, panilin memberikan aroma serupa dengan ekstrak vanili dan amil kaproat mempunyai aroma apel dan nenas
3. Plastik
Sebuah bahan plastik
adalah salah satu dari berbagai sintetik atau semi-sintetik organik
padatan amorf yang digunakan dalam pembuatan produk
industri. Plastik biasanya polimer
tinggi massa molekul
, dan mungkin mengandung zat-zat lain untuk meningkatkan kinerja dan / atau
mengurangi biaya.. Monomer dari plastik yang baik
alami atau sintetis senyawa organik. Kata plastik
berasal dari bahasa Yunani
plastikos yang berarti mampu menjadi berbentuk atau dibentuk, dari
plastos yang berarti membentuk. Hal ini mengacu pada sifat lunak mereka,
atau plastisitas
selama manufaktur, yang memungkinkan mereka untuk cast , ditekan ,
atau diekstrusi
dalam berbagai bentuk-seperti film
, serat
, piring, tabung, botol, kotak, dan banyak lagi.
C. Minyak bumi dan
kegunaannya
1. Pembentukan
dan pengolahan minyak bumi
a. Pembentukan minyak bumi
Menurut teori dupleks :
-minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari
hewan atau tumbuhan yang telah mati, akibat pengaruh waktu yang mencapai ribuan
bahkan jutaan tahun, jasad renik berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung
minyak atau gas.
Minyak bumi di kelompokkan sebagai sumber daya alam yang
tidak dapat di perbaharui. Deposit minyak bumi di indonesia pada umumnya
terdapat di daerah pantai atau lepas panai, yaitu pantai utara jawa (Cepu,
Wonokromo, Cirebon ). Daerah sumatera bagian utara dan timur ( Aceh, Riau).
Daerah kalimantan bagia timur ( Tarakan, Balikpapan ) dan daerah kepala burung
( Papua).
b.
Pengolahan minyak bumi
1). Pengelolaan tahap pertama ( primary
processing ).
Pada tahap pertama ini di lakukan proses “ dostilasi Be,
pada proses distilasi bertingkat ini meliputi :
a. Fraksi pertama : menghasilkan gas elpiji di gunakan
untuk bahan bakar kompor gas, atau mobil dengan BBG
b. Fraksi kedua : sering di sebut nafta ( Gas
Bumi ), nafta ini tidak dapat langsung di sunakan, teteapi di olah pada tahap
kedua untuk di jadikan bensi (premium) atau bahan ptrokimia, nafta sering juga
di sebut dengan bensin berat.
c. Fraksi ketiga : di buat menjadi kerosin ( minyak
tanah) dan Autur ( Bahan bakar pesawat jet)
d. Fraksi keempat : di buat menjadi solar, di gunakan
sebagai bahan bakar mesin diesel.
e. Fraksi kelima : di sebut residu yang berisi
hidrokarbon rantai panjang dan dapat di olah lebih lanjut pada pada tahap kedua
menjadi berbagai senyawa karbon lainnya dan sisanya sebagai aspal dan lilin.
2). pengolahan tahap kedua
Proses ini merupakan lanjutan dari hasil penyulingan pada
tahap kedua
Proses-proses ini meliputi :
a. perengkahan ( Cracking ) : Di lakukan perubahan
struktur nkimia senyawa- senyawa hidrokarbon,m yang meliputi perengkahan (
pemecahan rantai ). Alkilasi ( pembentukan alkil), polimerasi, reformasi dan
isomerasi
b. Proses ekstrasi : pembersihan produk dengan
menggunakan pelarut.
c. Proses kristalisasi : proses pengolahan produk-produk
melalui perbedaan titik cairnya.
d. Pembersihan dan kontaminasi : proses
pengolahan tahap pertama dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi sehingga
kotoran-kotoran ini harus di bersihkan dengan menambahkan soda kaustik ( NaOH )
tanah liat atau proses Hidrogenesi.
2.
Produk hasil pengolahan minyak bumi dan dampak yang ditimbulkannya
a) Nafta (residu)
Nafta merupakan fraksi minyak bumi memilki
jumlah atom C6 – C10, digunakan dalam pembuatan plastik , karet sintetis,
detergen, obat, cat, bahan pakaian, kosmetik, dan bahan bakar pesawat udara.
b) Petrolium
(bensin)
Bensin merupakan salah fraksi minyak bumi
yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama digunakan sebagai
bahan bakar pada mesin pembakaran dalam, misalnya pada mobil dan sepeda motor.
Bensin merupakan campuran senyawa-senyawa hidrokarbon yang terdiri dari
isomer-isomer heptana dan oktana. Jika di dalam bensin terdapat heptan dan
oktana rantai lurus maka di dalam mesin, bensin tersebut tidak mengalani
pembakaran sempurna, sehingga menimbulkan bunyi ketukan dan mengganggu gerakan
piston di dalam mesin. Jika di dalam bensin terdapat heptana dan oktan rantai
bercabang maka mengalami pembakaran sempurna sehingga jumlah ketukan mesin
dapat dikurangi.
Dampak pembakaran bensin
- dengan penggunaan TEL(tetra etyl lead) yang
mengandung logam berat (Pb) dalam bensin yang terbakar akan keluar bersama asap
kendaraan bermotor melalui knalpot akan berdampak tidak baik bagi tubuh.
-
Pembakaran tidak sempurna hidrokarbon akan berdampak mengeluarkan gas karbon
monoksida yang berdampak mengganggu pernafasan.
-
Adanya belerang dalam minyak bumi akan terbakar menghasilkan belerang diosida
yang berdampak mengganggu proses fotosintesis pada pohon karena merusak zat
hijau daunnya.
c) Karosen
(minyak tanah dan aftur)
Karosen merupakan fraksi minyak bumi yang
mengandung jumlah atom C11 – C14, digunakan sebagai bahan bakar, Avtur
merupakan fraksi minyak bumi berguna sebagai bahan bakar pesawat jet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar