- Persamaan reaksi kimia dijelaskan sebagai proses perubahan satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat yang berbeda
- Asam dihasilkan dari reaksi oksida bukan logam dengan air
- Basa dihasilkan dari reaksi oksida logam dengan air
- Garam dihasilkan dari reaksi asam dengan basa
A. Reaksi kimia
Reakasi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan perubahan
senyawa kimia. Senyawa
ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi
kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan
kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari
reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan
pergerakan elektron
dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun
pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi
partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.
Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama
dalam sintesis kimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam
biokimia, sederet
reaksi kimia yang dikatalisis
oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak
mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.
B. Asam
B. Asam
Asam terbentuk dari reaksi oksida bukan logam
dengan air
Reaksi :
NO2 + H2O --------> HNO3
asam
adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+.
HNO3 ---------> H+ + NO3-
Jadi,
pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam
selalu mengandung atom hidrogen. Sifat khas lain dari asam adalah dapat
bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi
antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi
cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).
Berdasarkan
asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organik dan asam
anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak
terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif.
C. Basa
Basa dihasilkan dari reaksi oksida logam
dengan air
Reaksi : Na2O + H2O ---------> 2NaOH
Basa
adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan
ion hidroksida (OH-).
Reaksi
: NaOH -------->Na+ +
OH-
Oleh
karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui
rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut
nama logam dan diikuti kata hidroksida. Contoh : deodoran, obat maag (antacid)
dan sabun serta deterjen mengandung basa.
D. Garam
reaksi
antara ion negatif dari asam dan ion positif logam dari basa? Ion-ion ini akan
bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam.
Reaksi
: Na+ + Cl- --------> NaCl
Bila garam yang terbentuk mudah larut dalam
air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan. Tetapi jika garam itu
sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan.
Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk
senyawa garam
Larutan
asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi
dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air disebut reaksi penetralan.
Reaksi
: H+ +
OH- ---------> H2O
Sifat
asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya
netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3.
Reaksi
: NaOH + HCl ---------> NaCl + H2O
Garam
yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam
asam, contohnya adalah NH4 Cl.
Reaksi
: NH4OH + HCl --------> NH4Cl +
H2O
Garam
yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam
basa, contohnya adalah CH3COONa.
Reaksi
: CH3COOH + NaOH ---------> CH3COONa + H2O
Contoh
asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat.
6.2 Membedakan konsep oksidasi, reduksi dan reaksi
lainnya
- Reaksi asam dan basa dibedakan berdasarkan transfer proton
- Reaksi oksidasi dan reduksi dibedakan berdasarkan pengikatan danpelepasan oksigen, perubahan bilangan oksidasi, dan tranfer elektron
- Reaksi oksidasi reduksi disetarakan berdasarkan metode bilangan oksidasi
Berdasarkan
transfer proton dan electron reaksi kimia dikelompokkan menjadi reaksi asam
basa dan reaksi redoks.
1.
Reaksi
asam basa
Asam meruapakan donor (pemberi) proton dan
basa merupakan akseptor (penerima) proton. Reaksi asam basa terjadi pada
keadaan setimbang maka reaksinya dinamakan reaksi kesetimbangan asam basa yaitu
reaksi ke kanan (produk) dan reaksi ke kiri (reaktan) melibatkan transfer
proton.
Contoh: reaksi NH3 dan H2O
NH3(aq) + H2O((aq) <===> NH4+(aq) +
OH-(aq)
Reaksi ke kanan NH3 adalah penerima proton
dan H2O adalah pemberi proton
Reaksi ke kiri NH4+ adalah pemberi proton
dan OH- adalah penerima proton
2.
Reaksi
reduksi dan reaksi oksidasi
Berdasar
perkembangannya, konsep oksidasi-reduksi dijelaskan dari beberapa hal berikut :
a. Penggabungan dan Pengeluaran Oksigen
a. Penggabungan dan Pengeluaran Oksigen
Oksidasi
adalah peristiwa penggabungan pada persamaan reaksi berikut :
2Cu + O2 —-> 2CuO
2Fe + O2 —-> 2FeO
4Fe + 3O2 —-> 2Fe2O3
Reduksi adalah proses pengambilan atau pengeluaran oksigen dari suatu zat.
2FeO + C —-> 2Fe + CO2
CuO + H2 —-> Cu + H2O
2Cu + O2 —-> 2CuO
2Fe + O2 —-> 2FeO
4Fe + 3O2 —-> 2Fe2O3
Reduksi adalah proses pengambilan atau pengeluaran oksigen dari suatu zat.
2FeO + C —-> 2Fe + CO2
CuO + H2 —-> Cu + H2O
b. Pelepasan dan Penangkapan Elektron
Oksidasi
adalah reaksi pelepasan elektron.
Contoh reaksi oksidasi :
Na —-> Na+ + e
Zn —-> Zn2+ + 2e
Fe2+ —-> Fe3+ + e
S2- —- >S + 2e
Reduksi adalah reaksi penerimaan atau penangkapan elektron.
Contoh reaksi reduksi :
K+ + e —- >K
Cu2+ + 2e —->Cu
Co3+ + e—-> Co2+
Cl2 + 2e —->2Cl-
Contoh reaksi oksidasi :
Na —-> Na+ + e
Zn —-> Zn2+ + 2e
Fe2+ —-> Fe3+ + e
S2- —- >S + 2e
Reduksi adalah reaksi penerimaan atau penangkapan elektron.
Contoh reaksi reduksi :
K+ + e —- >K
Cu2+ + 2e —->Cu
Co3+ + e—-> Co2+
Cl2 + 2e —->2Cl-
Pada
reaksi oksidasi, elektron berada di ruas kanan
Pada reaksi reduksi, elektron berada di ruas kiri
Pada reaksi reduksi, elektron berada di ruas kiri
Reaksi
redoks adalah reaksi oksidasi suatu atom yang disertai reaksi reduksi
Contoh:
Zn + Cu2+ —->Zn2+
+ Cu
Reduktor
= Zat yang mengalami oksidasi = Zn
Oksidator = Zat yang mengalami reduksi = Cu
Oksidator = Zat yang mengalami reduksi = Cu
c..
Oksidasi-Reduksi Berdasarkan Bilangan Oksidasi
Oksidasi = Penambahan (naiknya) bilangan oksidasi
Reduksi = Pengurangan (turunnya) bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi : bilangan yang menunjukkan kemampuan atom dalam mengikat atau melepas elektron
Contoh :
Fe2O3(s) + ….3CO(g)→ 2Fe(s) +..3CO2(g)
+3………………+2…………0……….+4
l_________________l
reduksi……….. l_____________l
………………………oksidasi
Oksidasi = Penambahan (naiknya) bilangan oksidasi
Reduksi = Pengurangan (turunnya) bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi : bilangan yang menunjukkan kemampuan atom dalam mengikat atau melepas elektron
Contoh :
Fe2O3(s) + ….3CO(g)→ 2Fe(s) +..3CO2(g)
+3………………+2…………0……….+4
l_________________l
reduksi……….. l_____________l
………………………oksidasi
Perbedaan reaksi reduksi oksidasi dengan reaksi lainnya
yaitu reaksi reduksi dan oksidasi terjadi perubahan bilangan oksidasi ,sedangkan
reaksi yag lain tidak terdapat perubahan bilangan okisdasi.
Contoh:
reaksi NaOH dan HCl
NaOH(aq)
+ HCl(aq) NaCl(aq) +
H2O(aq)
Pada
reaksi tersebut zat-zat yang terlibat dalam reaksi tidak terjadi perubahan
bilangan oksidasi baik sebelum dan sesudah bereaksi.
Aplikasi reaksi
reduksi oksidasi dalam kehidupan sehari-hari seperti prinsip kerja baterai, aki
atau accumulaktor, korosi pada besi dan logam-logam lainnya.
HARGA BILANGAN
OKSIDASI
1.
|
Unsur bebas Bilangan
Oksidasi = 0
|
||||||||
2.
|
Oksigen
Dalam Senyawa Bilangan Oksidasi = -2 kecuali
a. Dalam
peroksida, Bilangan Oksidasi = -1
b. Dalam superoksida, Bilangan Oksida = -1/2 c. Dalam OF2, Bilangan Oksidasi = +2 |
||||||||
3.
|
Hidrogen
Dalam senyawa,
Bilangan Oksidasi = +1
Kecuali dalam hibrida = -1 |
||||||||
4.
|
Unsur-unsur
Golongan IA
Dalam Senyawa,
Bilangan Oksidasi = +2
|
||||||||
5.
|
Unsur-unsur
Golongan IIA
Dalam senyawa,
Bilangan Oksidasi = +2
|
||||||||
6.
|
å Bilangan
Oksidasi molekul = 0
|
||||||||
7.
|
å Bilangan
Oksidasi ion = muatan ion
|
||||||||
8.
|
Unsur halogen
|
LANGKAH-LANGKAH
PENYETARAAN REAKSI REDOKS
1.
|
CARA BILANGAN
OKSIDASI
|
||||||||||||||
2.
|
CARA SETENGAH
REAKSI
|
Tahapan:
1.
Tentukan
perubahan bilangan oksidasi.
2.
Setarakan
perubahan bilangan oksidasi.
3.
Setarakan
jumlah listrik ruas kiri dan kanan dengan :
H+ Þ pada larutan bersifat asam (jika muatan di sebelah kiri lebih kecil)
OH- Þ pada larutan bersifat basa (jika muatan disebelah kiri lebih besar)
H+ Þ pada larutan bersifat asam (jika muatan di sebelah kiri lebih kecil)
OH- Þ pada larutan bersifat basa (jika muatan disebelah kiri lebih besar)
4.
Tambahkan
H2O untuk menyetarakan jumlah atom H.
Contoh:
MnO4- + Fe2+ ® Mn2+
+ Fe3+ (suasana asam)
.................-5
|
|
.....é````````````ù
|
|
1.
|
MnO4-
+ Fe2+ ® Mn2+ + Fe3+
|
..+7...... +2.......
+2...... +3
|
|
.................ë û
|
|
........................+1
|
|
2.
|
Angka penyerta = 5
MnO4- + 5 Fe2+ ® Mn2+ + 5 Fe3+ |
3.
|
MnO4-
+ 5 Fe2+ + 8 H+ ® Mn2+ + 5 Fe3+
|
4.
|
MnO4- + 5 Fe2+
+ 8 H+ ® Mn2+ + 5 Fe3+ + 4 H2O
Contoh:
P
+ NO3- ------> PO43- +
NO (suasana basa)
1.
Tentukan reaksi oksidasi dan reduksi dengan melihat
bilangan oksidasi dan tentukan perubahan bilangan oksidasi tersebut
P
+ NO3- -------> PO43- +
NO
0 +5
+5 +2
!----!----- Perb. 5--------!
!----- Perb. 3---------------------!
2.
Samakan jumlah atom sebelah kiri dengan kanan dengan
mengalikan factor
5
P + 3 NO3- ------>
5 PO43-
+ 3 NO
3.
Samakan jumlah muatan kiri dan kanan, jika muatan
sebelah kiri lebih kecil maka tambahkan H+, jika lebih besar maka
tambahkan OH-
Jumlah muatan di
ruas kiri = -5
Jumlah muatan di
sebelah kanan = -9
Jadi, tambahkan
4OH- di ruas kiri
3P +
5NO3-
+ 4OH- -------> 3PO43- +
5 NO
4.
Samakan jumlah atom H di ruas kiri dan kanan dengan
menambahkan H2O di ruas kanan
Oleh karena di
ruas kiri ada 4 atom H, tambahkan 2H2O di ruas kanan:
3P +
5 NO3-
+ 4OH- -------> 3PO43- +
5NO + 2H2O
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar