Indikator :
- Sistem dan lingkungan dijelaskan berdasarkan istilah teknis
- Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dibedakan berdasarkan arah perpindahan energi
- Perubahan entalpi dijelaskan sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap
a. Termokimia :
- Mempelajari dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panasnya saja.
- Hukum kekekalan energy : energy tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan , energy hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain
- Energy juga dapat mengalami perpindahan dari system ke lingkungan atau sebaliknya
- Sistem adalah sebagian dari alam semesta yang sedang kita pelajari, di luar sistem adalah lingkungan.
- Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut dikeluarkan panas.
- Pada reaksi eksoterm harga ΔH = negatif, Contoh :
- Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan panas.
- Pada reaksi endoterm harga ΔH = positif
Contoh :
CaCO3 (s) ------------> CaO (s) + CO2 (g) -178,5 KJ ΔH = +178,5 KJ
c. Entalipi dan
perubahan entalpi (∆H)
- Nama lain dari entalpi adalah panas
- Panas reaksi pada tekanan tetap disebut perubahan entalpi dan diberikan dengan simbol ΔH.
ΔH
= H akhir – H mula mula
d.
Perubahan Entalpi Standar
Perubahan
entalpi reaksi diukur pada temperatur 298°K dan tekanan 1 atm disepakati
sebagai entalpi standar, dinyatakan dengan simbol ΔH°
Jenis-jenis
perubahan entalpi :
1. Perubahan
Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf ) (ΔHf = standar enthalpy of formation) - ΔH untuk membentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur unsurnya yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm
2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (ΔHd)(ΔHd=standar enthalpy of decomposition)
- ΔHd dari penguraian 1 mol persenyawaan langsung menjadi unsur-unsurnya (Kebalikan dari ΔH pembentukan)
3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( ΔHc)(ΔHc = standar enthalpy Of combustion)
- ΔH untuk membakar 1 mol persenyawaan dengan O2 dari udara yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.
e.
Perubahan entalpi netralisasi standar
- Perubahan entalpi netralisasi standar yaitu pperubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan untuk menetralkan 1 mol basa oleh asam yang diukur pada keadaan standar.
- ΔH yang dihasilkan (selalu eksoterm) pada reaksi penetralan asam atau basa.
9.2 Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Indikator :- Perubahan entalpi reaksi ditentukan berdasarkan kalorimeter
- Perubahan entalpi dihitung dengan menggunakan hukum Hess
- Perubahan entalpi dihitung berdasarkan perubahan entalpi standar
- Perubahan entalpi dihitung berdasarkan energi ikatan
- Kalor reaksi dapat diukur dengan alat kalorimeter
Rangkuman Materi
Menentukan perubahan entalpi reaksi:
a. Calorimeter
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jjumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepas pada suatu reaksi kimia. Jumlah kalor yang dilepas atau di diserap dirumuskan :
q
= m . c . ∆T
q
= jumlah kalor (joule)
m
= massa zat (g)
c
= kalor jenis (J.g-1.°C-1)
∆T = perubahan suhu
(°C)
Kalor
jenis (c) merupakan kalor yang diperlukan untuk menaikkan 1 gram zat sebesar °C
atau K. Kapaasitor panas (C) merupakan jumlah panas yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu sebesar 1°C.
q
= C. ∆T ∆
H = q
keterangan
=
q
= jumlah kalor (joule)
C
= kapasitas kalor ( J.°C-1)
∆T
= perubahan suhu ( °C)
∆ H = perubahan
entalpi
b.
Hukum
Hess Jumlah panas yang dibutuhkan atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia tidak bergantung pada jalannya reaksi tetapi ditentukan oleh keadaan awal dan akhir. Atau :
“Kalor reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung apakah reaksi tersebut berlangsung satu tahap atau beberapa tahap”
KEPENTINGAN :
Hukum Hess sangat penting dalam perhitungan kalor reaksi yang tidak dapat ditentukan secara eksperimen.
Contoh reaksi :
1. Reaksi langsung
A --------> B ΔH1 = x Kkal
2. Secara tidak langsung
a) lewat C A ------------> C ΔH2 = b Kkal
Hukum Hess sangat penting dalam perhitungan kalor reaksi yang tidak dapat ditentukan secara eksperimen.
Contoh reaksi :
1. Reaksi langsung
A --------> B ΔH1 = x Kkal
2. Secara tidak langsung
a) lewat C A ------------> C ΔH2 = b Kkal
C ------------> B ΔH3 =
c Kkal
b) Lewat D dan E
A --------------> D ΔH4 = a Kkal
D --------------> E ΔH5 = d Kkal
E --------------> B ΔH6 = e Kkal
Maka berlaku hubungan :
x = b + c = a + d + e
ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 = ΔH4 + ΔH5 + ΔH6
Contoh soal :
1. Diketahui : 2H2(g) + O2(g) ---------> 2H2O(cair) ΔH = -136 Kkal
H2(g) + O2(g) -----------> H 2O2(cair) ΔH = -44,8 Kkal
Hitung ΔH untuk reaksi :
2H2O2(cair) -------------> 2H2O + O2
Jawab :
2H2 + O2 -----------> 2H2O ΔH =
-136 Kkal
2H2O2 ----------->; 2 H2 + 2O2 ΔH =
+89,6 Kkal +
2H2O2 ------------> 2H2O
+ O2 ΔH
= -46,4 Kkal c. Data entalpi pembentukan standar
Selisih entalpi pembentukan standar( ∆ H°f ) antara produk dan reaktan merupakan perubahan entalpi ( ∆ H ) reaksi.
a PQ + b RS ---------> c PS + d RQ
∆ H reaksi = ( c . ∆H°f PS + d . ∆H°f RQ ) – ( a . ∆H°f PQ + b . ∆H°f RS)
contoh :
1. ∆H reaksi dari
V2O3 ------------>; V2O5 + 4 VO
Jika diketahui :
∆Hf V2O3 = -290
kkal
∆Hf V2O5 = -370
kkal
∆Hf VO =
-100 kkal
∆H reaksi = {(-370 kkal) + 4(-100 kkal)}-{3(-290 kkal)}
= -770 kkal + 870 kkal
=
100 kkald. Energy ikatan
Energy ikatan adalah energy yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam satu mol suatu senyawa berwujud gas pada keadaan standar menjadi atom-atom penyusunnya. Berdasarkan jenis dan letak atom dalam molekulnya dibagi menjadi:
1. Energy atomisasi : energy untuk memutuskan semua ikatan dalam 1 mol molekul menjadi atom-atom bebas dalam keadaan gas.
Contoh : CH4 menjadi atom C dan 4 atom H
2. Energy disosiasi ikatan : energy untuk memutuskan salah satu ikatan dalm molekul. Contoh : CH4 menjadi CH3 dan H dengan ∆H = 431 kJ artinya untuk memutuskan 1 atom H sebesar 431 kJ
3. Energy ikatan rata-rata : energy untuk memutuskan ikatan atom-atom dalam senyawa. Contoh : CH4 menjadi C dan 4 atom H dengan ∆H=1668 kJ, maka energy ikatan rata-ratanya = = 417 kJ
Rumus untuk menghitung ∆H dari energi ikatan adalah :
∆H = ∑ energy pemutusan ikatan - ∑ energy penggabungan ikatan
Contoh :
1. Hitung energi ikatan :
Jika Entalpi pembentukan NH3 adalah -46 kJ ,
energi ikatan H-H = 436 kJ , energi ikatan N-H = 390 kJ , berapakah energi
ikatan N2 ?Penyelesaian :1/2 N2(g) + 3/2H2(g) --------------> NH3 (g) ΔH = -46 kJ
N2(g) + 3H2(g) --------------> 2 NH3 (g) ΔH = -92 kJ
Reaksi : N2(g) + 3H2(g) --------------> 2 NH3 (g)
∆Hreaksi={(energi Ikatan N2 + 3 (energi ikatan H-H))-{2(3 energi ikatan N-H)}- 92 kJ
-92 = {(energi ikatan N2+3(436))-{2(3x390)}- 92 kJ
-92 = {(energi ikatan N2+1308)-{2340}
Jadi energi ikatan N2 sebagai berikut = - 92 + 2340 – 1308 kJ = 940 kJ .
9.3 Menentukan kalor pembakaran berbagai bahan bakar
Indikator :
- Nilai kalor bakar bahan bakar X kJ. gram-1 diartikan sebagai setiap pembakaran sempurna 1 gram bahan bakar akan dihasilkan X kJ
- Kalor pembakaran bahan bakar ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan suatu bahan bakar, gas karbon dioksida, dan uap air
Kalor pembakaran
bahan bakar
Reaksi kimia yang
umum digunakan untuk menghasilkan energi adalah pembakaran, yaitu suatu reaksi
cepat antara bahan bakar denga oksigen yang disertai terjadinya api. Bahan
bakar utama dewasa ini adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam, minyak bumi,
dan batu bara. Bahan bakar fosil itu berasal dari pelapukan sisa organisme,
baik tumbuhan atau hewan. Pembentukan bahan bakar fosil ini memerlukan waktu
ribuan sampai jutaan tahun. Contoh :
-
Bahan bakar fosil : minyak bumi
atau batu bara
-
Bahan
bakar jenis lain: alkohol dan
hidrogen.
-
Bahan
bakar campuran: hidrogen cair dan oksigen cair pada pesawat ulang alik sebagai
bahan bakar roket pendorong
-
Nilai kalor bakar bahan bakar X kJ. gram-1 diartikan sebagai
setiap pembakaran sempurna 1 gram bahan bakar akan dihasilkan X kJ
Tabel 4. Komposisi dan nilai kalor dari
berbagai jenis bahan bakar
Nilai kalor bakar dapat digunakan untuk memperkirakan harga energi suatu
bahan bakar.
Contoh penentuan
nilai kalor bahhann bakar:
Harga arang Rp 400,00/kg, dan harga LPG Rp 800,00 /kg . Nilai kalor bakar
arang 34 kJ/gram dan nilai kalor bakar LPG 40 kJ/gram. Dari informasi tersebut
dapat diketahui manakah harga kalor yang lebih murah , yang erasal dari arang
atau dari LPG.
Pembahasan :
Nilai kalor bakar arang = 34 kJ/gram sehingga dengan uang Rp 400,00 dapat
diperoleh 1000 gram arang dan didapat kalor sebanyak
= 34 x 1000 kJ
= 34.000 kJ
Jadi tiap rupiahnya mendapat kalor
sebanyak :
= 85 kJ/rupiah
Untuk LPG, nilai kalor bakarnya = 40 kJ/gram, sehingga dengan uang Rp 800
dapat diperoleh 1000 gram LPG dan kalor sebanyak
= 40 x 1000 kJ
= 40.000 kJ
Jadi tiap rupiahnya mendapat kalor sebanyak :
= 50 kJ/rupiah
Jadi harga kalor
yang lebih murah adalah Yang berasal dari arang
gimana mengenai konsep keseimbangan reaksi
BalasHapus